estetika
Minggu, 16 Agustus 2015
corel draw
AUG
13
BELAJAR COREL DRAW X4
Ilmu Grafis Tutorial Memulai CorelDraw untuk pemula berisi pengenalan dan panduan dasar dalam belajar komputer desain. Sebelum kita memulain tutorial CorelDraw akan lebih baik jika kita mengetahui apa saja yang terkandung didalamnya. Coreldraw adalah pengolah Vektor berupa garis dan bidang yang diolah berdasarkan pengaturan-pengaturan angka-angka vektor.
Pada pengenalan ini kita akan mempelajari lebar kerja atau tampilan CorelDraw. Disini saya menggunakan CorelDraw Graphic Suite X4 yang pada dasarnya hampir sama dengan coreldraw pendahulunya yaitu X3, CorelDraw 10, 11, dan 12. Kemiripan ini dikarenakan agar parapengguna CorelDraw tidak cenggung untuk menghadapi perubahan pada setiap versi. Untuk langkah cepat kita akan memulai dari awal apa saja yang ada di dalam Coreldraw.
Memulai Coreldraw
1. Klik tombol Start > Program > Corel Graphic Suite X4 > Corel Draw
Interface / Tampilan Coreldraw
Peralatan untuk mendesain di CorelDraw semua terdapat pada tool box (lihat interface pada point 6). Ada beberapa tool yang mempunyai tombol flyout (panah kanan bawah) yang berisi beberapa tool lainnya. Flyout selengkapnya ada pada gambar berikut:
Penjelasan
Pick tool : Mengaktifkan obyek dan untuk melakukan editing dasar dari obyek. Misalnya scaling, rotating, skewing, resizing
Shape Tools
Shape Tool : Melakukan proses editing node pada shape( komponen garis dari obyek).
Smudge Tool : Menggosok obyek sehingga merubah bentuk obyek yang digosok tersebut.
Roughen Tool : Memberikan efek distorsi pada obyek.
Transform Tool : Merotasi, membesarkan, mengecilkan, skewing image secara bebas.
Crop Tools
Crop Tool : Digunakan untuk menghapus objek diluar seleksi.
Knife Tool : Pisau yang berfungsi untuk memotong obyek. Cara kerjanya persis seperti menggunakan pisau biasa.
Eraser Tool : Menghapus bagian tertentu dari obyek.
Virtual Segment delete tool : Menghapus segmen secara virtual
Zoom Tools
Zoom Tool : Membesarkan atau mengecilkan tampilan area kerja di monitor.
Hand Tool : Menggeser area kerja ke posisi tertentu.
Curve Tools
Freehand Tool : Membuat obyek berupa garis bebas.
Bezier Tool : Membuat obyek garis dengan menentukan banyaknya node.
Artistic Media Tool : Membuat obyek garis dengan berbagai bentuk yang artistik.
Pen Tool : Membuat obyek kombinasi antara garis lurus dan garis lengkung secara langsung.
Polyline Tool : Membuat obyek kombinasi garis lurus dan freehand secara langsung.
3-Point Tool : Membuat obyek garis dengan kurva 3 point.
Connector Tool : Membuat obyek garis konektor secara interaktif
Dimension Tool : Membuat obyek garis ukuran pada suatu obyek yang kita buat.
Smart Tools
Smart Fill : Untuk mewarna objek dan garis secara bersamaan sesuai dengan pengaturan.
Smart Drawing : Membuat obyek garis secara bebas seperti freehand tool, namun dengan hasil yang lebih bagus.
Rectangle Tools
Rectangle Tool : Membuat obyek persegi panjang atau bujur sangkar.
3-Point Rectangle Tool : Membuat obyek persegi panjang atau bujur sangkar dengan kemiringan tertentu.
Ellipse Tools
Ellipse Tool : Membuat obyek lingkaran atau elips.
3-Point Ellipse Tool : Membuat obyek lingkaran atau elips dengan kemiringan tertentu.
Penjelasan
Object Tools
Polygon Tool : Membuat obyek segi banyak.
Star Tool : Membuat obyek-obyek bintang.
Complex Star Tool : Membuat obyek-obyek bintang sudut banyak.
Graph Paper : Membuat obyek menyerupai tabel.
Spiral Tool : Membuat obyek spiral.
Text Tool : Membuat obyek teks.
Table Tool : Membuat tabel.
Perfect Shape Tools
Basic Shapes Tool : Membuat obyek-obyek dasar.
Arrow Shapes Tool : Membuat obyek-obyek anak panah.
Flowchart Shapes Tool : Membuat obyek-obyek flowchart.
Banner Shapes Tool : Membuat objek-objek banner.
Callout Shapes Tool : Membuat obyek-obyek callout (objek isi teks pada komik).
Eyedropper Tools
Eyedropper tool : Mengambil sampel warna dari suatu obyek.
Paintbucket tool : Memberikan warna tertentu pada suatu obyek.
Interactive Tools
Blend tool : Memberikan efek transformasi dari satu obyek ke obyek lain.
Contour tool : Memberikan efek kontur pada obyek.
Distort tool : Memberikan efek distorsi pada obyek.
Drop shadow tool : Memberikan efek bayangan pada obyek.
Envelope tool : Memberikan efek perubahan bentuk pada obyek.
Extrude tool : Memberikan efek tiga dimensi pada obyek.
Transparency tool : Memberikan efek transparansi warna pada obyek.
Interactive Fiil Tools
Fill tool : Mewarna objek dengan macam-macam metode.
Mesh fiil tool : Mewarna bidang pada objek.
Outline Tools
Outline color dialog : Memunculkan color outline tool.
No outline : Menghilangkan outline.
Hairline outline : Memberikan outlinedengan ukuran sangat kecil.
½ point outline : Memberikan ukuran outline½ poin.
1 point outline : Memberikan ukuran outline1 poin.
2 point outline : Memberikan ukuran outline2 poin.
8 point outline : Memberikan ukuran outline8 poin.
16 point outline : Memberikan ukuran outline16 poin.
24 point outline : Memberikan ukuran outline24 poin.
Color docker window : Memunculkan color docker windowuntuk outline.
Fill color dialog : Memunculkan kotak dialog warna isi.
Fountine fill dialog : Memunculkan kotak dialog warna gradasi
Pattern fill dialog : Memunculkan kotak dialog pola.
Texture fill dialog : Memunculkan kotak dialog tekstur.
Postscript fill dialog : Memunculkan kotak dialog postscript.
No fill : Menghilangkan warna isi.
Color docker dialog : Memunculkan color docker window untuk warna isi.
Property Bar
Property bar adalah fasilitas yang disediakan untuk memunculkan fungsi-fungsi yang sering digunakan ketika aktif pada salah satu alat gambar pada tool box. Isi dari property bar akan menyesuaikan dengan salah satu alat yang sedang aktif pada tool box. Pengaturan halaman bisa dilakukan melalui Property Bar pada saat Pick Tool dan berikut ini adalah salah satu fungsi yang muncul pada property bar ketika mengaktifkan text tool:
Pengaturan sebelum mendesain
Sebelum kita mulai mendesain, sebaiknya kita atur dulu halaman yang akan kita gunakan. Pengaturan halaman tersebut meliputi pemilihan jenis kertas, ukuran kertas, orientasi kertas, satuan ukuran yang akan digunakan dan lain-lain. Klik Menu Tool > Options maka akan muncul window seperti berikut:
Ilmu Grafis Memotong, Menggabung, dan Operasi Objek pada CorelDraw merupakan tutorial penting dalam pengolah objek. Pada saat objek menumpuk kita bisa mengoperasikan beberapa trik agar objek satu sama lainnya tidak saling mempengaruhi. Atau terkadang kita berniat untuk menghilangkan objek yang berada di atas objek lainnya atau juga kita berniat mengambil sisa perpaduan antar objek dan lain sebagainya.
Ke semua operasi tersebut sering kita lihat pada operasi matematika berupa himpunan dan semesta. Konsep kerjanya sama. Fasilitas ini dalam CorelDraw dibagi menurut hasil objek yang diciptakan. Untuk lebih mengenal operasi ini silakan lihat tutorial berikut
Cara Memotong, Menggabung, dan Operasi Objek pada CorelDraw
1. Kita buat dulu objeknya. Objek pertama adalah persegi dan objek kedua adalah lingkaran sempurna. Gunakan tool Rectangle dan Ellipse tool untuk membuat kedua ojek tersebut, sambil menekan tombol keyboard CTRL + klik dan drag via tool tersebut agar objek menjadi benar-benar persegi dan lingkaran.
2. Warnai objek tersebut dengan warna merah untuk lingkaran dan kuning untuk persegi. Aktifkan snap to objek dan pindah posisi tengah lingkaran di unjung pojok bawah kanan persegi.
3. Pilih objek lingkaran menggunakan pick tool kemudian sambil menekan tombol SHIFT klik objek persegi, sehingga keduanya terseleksi.
4. Property Bar berubah dan siap kita lakukan operasi objek.
Penjelasan :
Disiarkan 3 days ago oleh marwan isman
Senin, 26 Januari 2015
sejarah seni rupa barat
https://doc-10-9s-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/khq2dl88kidhf103gi1eaurk493t50aq/vsg8gfnlhuum75m9k63tgueeqsg6qg0q/1422316800000/02419823290669752830/02419823290669752830/0B2BBut_buLyubjhwcTRQMl9sVkk?e=download&nonce=7potdbp4dc2j6&user=02419823290669752830&hash=l9be115g9204kvhgq7f7dhgb85ovhstf
Minggu, 04 Januari 2015
Makalah
ESTETIKA TRADISIONALDAN MODERN
Oleh :
Marwan Isman
120.13.004
FAKULTAS ILMU SENI
UNIVERSITAS NUSA TENGARA BARAT
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dewasa ini,
ilmu seni sering dikaitkan dengan keindahan, dalam bahasa Indonesia keindahan
itu lebih mengacu kepada estetika. Eestetika merupakan kata yang kerap hadir di
wilayah seni rupa. Di wilayah desain komunikasi visual (dkv) kata estetika
jarang diucapkan dibanding wilayah seni murni. Bukan berarti dalam desain tidak
ada estetika. Estetika tetap ada namun ia jarang disebut sebagai estetika,
salah satunya disebut gaya desain. Pun dalam wilayah kajian desain terdapat
pula kajian estetik. Terdapat pula usaha
untuk mempermudah pengertian estetika yaitu dengan memberi nama lain yaitu strategi visual (Andry Masri,
Jalasutra, 2010). Namun, strategi visual juga belum menjelaskan kajian estetika yang sangat
beragam. Frasa tersebut memang bertujuan
memudahkan awam guna mempelajari estetika, terutama untuk kebutuhan
perancangan desain (terutama desain
produk) (Anonim, 2012).
Adanya
istilah yang kerap tidak tepat digunakan dan definisi yang sangat
beragam, maka bangun
estetika dapat ditarik
ulur, dan kemudian
berujung pada simpang siurnya
pemahaman estetika sebagai filsafat
dan estetika sebagai
praksis dalam berkesenian di
Indonesia. Memandang estetika
sebagai suatu filsafat,
pada hakikatnya menempatkannya pada
satu titik dikotomis
antara realitas dan
abstraksi, serta juga
antara keindahan dan makna.
Estetika tidak lagi
menyimak keindahan dalam
pengertian konvensional, melainkan telah
bergeser ke arah
sebuah wacana dan
fenomena. Beberapa
pandangan mengenai estetika
setiap waktu mengalami
pergeseran, sejalan dengan pergeseran konsep
estetik dari setiap
jaman. Pandangan bahwa
estetika hanya mengkaji segala sesuatu
yang indah (cantik
dan gaya seni),
telah lama dikoreksi
karena terdapat kecenderungan
karya-karya seni modern
tidak lagi menawarkan
kecantikan, tetapi lebih
pada makna dan aksi mental.
Kemudian dalam perkembangannya terdapat adanya istilah Kebudayaan
Barat (kerap dianalogikan
dengan unsur “rasionalitas”) dan
Kebudayaan Timur (kerap dianalogikan
dengan “suasana hati”).
Dalam peradaban dunia,
dua kebudayaan ini
selalu dipertentangkan. “Timur”
dan “Barat” lebih
berupa perseteruan, persaingan dan
perang daripada saling
mengerti, bersahabat dan
bekerja sama. Bagi
kebanyakan orang “Timur”, “Barat” selalu dihubungkan dengan kapitalisme,
teknologi dan imperialisme. Bagi masyarakat “Barat”, “Timur” selalu
berkonotasi dengan negara-negara
yang padat penduduk,
serba miskin, terbelakang
dan amat tradisional. Demikian
pula di akhir abad
ke-20, pandangan-pandangan mengenai
estetika mengalami rekonstruksi
dan penyegaran-penyegaran
baru ketika filsafat
Posmodern berkembang sejalan
dengan wacana kaum Postrukturalis
(Ida Ayu, 2012).
Berkaitan
dengan pengertian estetika di atas, estetika tradisional dan estetika modern
sering sekali di ungkapkan dalam setiap pembahasan dalam perkuliahan, oleh
karena itu, dalam makalah ini akan membahas tentag estetika tradisoonal dan
estetika modern.
B. TUJUAN
1. Untuk memahami Estetika
2. untuk Memahami Estetika Tradisional
3. untuk memahami estetika modern
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan estetika
?
2. Apakah yang dimaksud dengan estetika
tradisional ?
3. Apakah yang dimaksud dengan estetika
modern ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. ESTETIKA
Eestetika
merupakan kata yang kerap hadir di wilayah seni rupa. Di wilayah desain
komunikasi visual (dkv) kata estetika jarang diucapkan dibanding wilayah seni
murni. Bukan berarti dalam desain tidak ada estetika. Estetika tetap ada namun
ia jarang disebut sebagai estetika, salah satunya disebut gaya desain. Pun
dalam wilayah kajian desain terdapat pula kajian estetik. Terdapat pula usaha untuk mempermudah
pengertian estetika yaitu dengan memberi nama
lain yaitu strategi visual (Andry Masri, Jalasutra, 2010). Namun,
strategi visual juga belum menjelaskan
kajian estetika yang sangat beragam. Frasa tersebut memang bertujuan memudahkan awam guna mempelajari estetika,
terutama untuk kebutuhan perancangan desain
(terutama desain produk) (Anonim, 2012).
B. ESTETIKA TRADISIONAL
Estetika tradisional merupakan unsur
dari karya seni yang Keseniannya
bagi masyarakat tidak hanya sekadar keindahan atau persoalan estetika,tetapi juga terutama persoalan persatuan diri
dengan alam. Seni tradisional, termasuk
juga seni musik tradisional, mempunyai ciri estetika: dibuat berdasarkan
budaya mistis, memiliki unsur penyatuan antara manusia dan alam, dan seni merupakan produk budaya
masyarakat. Estetika bukan sekedar keindahan, tetapi merupakan pengalaman
religius. Kajian estetika tradisional yang sifatnya lintas disiplin
menjadi salah satu kunci penting. Kecenderungan semacam ini dapat dilihat dari
banyaknya kajian yang membahas fenemona seni rupa dari berbagai sudut pandang
dan pendekatan, seperti teori gender dan teori poskolonial. Selain itu, seni
rupa saat ini telah menjadi wilayah kajian menarik karena ia tidak terlepas
dari konteks ruang dan waktu di mana ia berada. Hal inilah yang menyebabkan
seni rupa menjadi wilayah kajian strategis sebab bisa menjadi bagian dari
wacana kultural termasuk di dalamnya dari jenis estetika tradisional (Anonim,
2014).
C. ESTETIKA MODERN
Estetika
modern dapat di bagi menjadi beberapa kategori antara lain :
1. Estetika Pra-Modern
Anthony Ashley Cooper mengembangkan metafisika neoplatoistik
yang memimpikan satu dunia yang harmonis yang diciptakan oleh Tuhan.
Aspek-aspek dari alam yang harmonis pada manusia ini termasuk pengertian moral
yang menilai aksi-aksi manusia, dan satu pengertian tentang keindahan yang
menilai dan menghargai seni dan alam.
David Hume lebih banyak menerima pendapat Anthony tetapi ia
mempertahankan bahwa keindahan bukan suatu kualita yang objektif dari objek.
Yang dikatakan baik atau bagus ditentukan oleh konstitusi utama dari sifat dan
keadaan manusia, termasuk adat dan kesenangan pribadi manusia.
Immanuel Kant seperti Hume, bertahan bahwa keindahan bukanlah
kualita objektif dari objek. Sebuah benda dikatakan indah bila bentuknya
menyebabkan saling mempengaruhi secara harmonis, di antara imajinasi dan
pengertian (pikiran).
Dari sini sekitar abad ke-19 muncul beberapa aliran
diantaranya impresionisme dan ekspresionisme. Yang mana pada dahulu kala para
seniman sendiri ikut mengambil bagian dalam merumuskan pendangan-pandangan
mereka tentang ciri khas dan peranan kesepian dalam perkembangan manusia maupun
masyarakat.
2. Estetika Modern
Dalam pembicaraan sebelumnya kita sudah menyinggung beberapa
aliran yang berkembang sejak abad ke-19. terutama impresionisme dan
ekspresionisme yang masih bertahan agak lama, dan juga mengakibatkan munculnya
beberapa aliran lain.
1. Simbolisme dan
Jugendstil
Simbolisme merupakan kelanjutan
impresionisme dan ekspresionisme. Bila ekspresionisme masih bertitik pangkal
pada apa yang telah dan sedang diamati seniman agar unsur-unsur tertentu yang ia alami diungkapkannya dengan
tekanan khusus. Tetapi dalam hasil karya para seniman yang digolongkan sebagai
penganut simbolisme sumbangan seniman sendiri menjadi sedemikian besar sehingga
“obyek” lukisan atau lain karya seninya hanya samar-samar saja memperlihatkan
“obyek” luar yang “mau digambarkan”. “obyek luar” itu hanya menjadi alasan saja
untuk menggambarkan inti ilham seniman; dan hasil karyanya menjadi lambang
(“symbol”) dari apa yang ada dalam bayangannya.
2. Fauvisme dan Surealisme
Aliran yang dekat dengan
ekspresionisme yang disebut dengan "fauvisme" (karena oleh seorang
kritikus seniman bersangkutan dianggap sebagai "fauve" = binatang
liar/buas ), Aliran fauvisme mempunyai unsur yang dulu sudah muncul dalam sejarah
kesenian, yaitu bahwa "bahan
luar" itu diubah (harus dikatakan : berubah) dalam penggambarannya sambil
mengungkapkan sesuatu. Aliran ini menghargai ekspresi dalam menangkap suasana
yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis
berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam
justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam
tersebut.[4]
3. Kubisme
Kubisme adalah sebuah gerakan modern
seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh Picasso (1881-1973) dan
George Braque (1882-1963). Aliran ini bermula dari imresionisme yang berupaya
mencari dan mengungkapkan dalam karya seni sejumlah bentuk-bentuk dasar
kenyataan yang diamati dan dialami manusia sesuai cita-cita imresionisme.
Tetapi dengan tambahan susunan (contruction) baru dengan memakai bahan dasar
tadi itulah merupakan unsur ekspresionisme yang ikut mempengaruhi kubisme.[5]
Kubisme muncul setelah Picasso dan
Braque menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung
suku bangsa Liberia, ukiran timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng
suku Afrika. Juga pengaruh lukisan Paul Cezanne, terutama karya still life dan
pemandangan, yang mengenalkan bentuk geometri baru dengan mematahkan perspektif
zaman Renaisans. Ini membekas pada keduanya sehingga meneteskan aliran baru.
Istilah "Kubis" itu
sendiri, tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles
(kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des
Independants, berkomenmtar bahwa karya Braque sebagai reduces everything to
little cubes (menempatkan segala sesuatunya pada bentuk kubus-kubus kecil. Gil
Blas menyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries cubiques (kubus ajaib).
Sementara itu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunan petits cubes (kubus
kecil). Maka untuk selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri dari
aliran seperti karya-karya tersebut.
4. Seni Abstrak
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni
rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis,
bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam. Seni
Abstrak ini pada dasarnya berusaha memurnikan karya seni, tanpa terikat dengan
wujud di alam. Selain itu hasil karya seni hanya dapat berarti sebagai karya
seni bagi orang yang melihat, mendengar atau membacanya sesuai dengan kemauan dan
selera setiap orang.
Dalam aliran ini terkenal dua pelukis
Rusia,yang pertama adalah Wassili Kandinski ( 1886-1945) yang bermaksud
menggambarkan apa yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kenyataan luar,
tetapi karyanya dengan segala kekuatan ekspresinya masih memngingatkan
penontonnya kepada bentuk-bentuk purba dari alam semesta, organisme-organisme
paling sederhana (amoeba, radiolira,kuda laut dsb). Sedangkan Kasimir Malewijts
(1878-1935) lebih konsekuen lagi dan menggambarkan macam-macam segi-empat,
kadang-kadang segitiga, lingkaran dan trapesium, semuanya berwarna-warni,
sekali-kali dengan adanya sindiran akan adanya sosok manusia.
Seorang pelukis Belanda Piet Mondarin
(1883-1944) termasuk aliran yang sama, sampai pada suatu gaya lukis yang diberi
nama "neo-plastisisme". Lukisan terdiri atas sejumlah garis datar
ataupun garis tegak lurus. Beberapa petak dengan demikian muncul, diisi dengan
warna yang direncanakan sedemikian hingga sehingga keseluruhannya menjadi
seimbang dan harmonis.
Daftar pustaka
Anonim
2012 : aliran-aliran dalam estetika. Diakses pada situs : http://daqoiulmisbah.blogspot.com/2012/04/aliran-aliran-dalam-estetika.html, tanggal 04 Januari 2015.
Anionim
2014 : estetika tradisional dan estetika modern, di akses pada situs : http://www.fsrd.itb.ac.id/?page_id=22, Tanggal 04 Januari 2014.
Anonim
2015 : Pengertian estetika, Diakses pada situs : http://id.wikipedia.org/wiki/Estetika, tanggal 04 Januari 2015.
Ayu Ida, 2011. Rangkuman Estetika, diakses
pada situs : http://download.isi-dps.ac.id/download/category/62-karyadesain?download=1385%3Arangkuman-estetika-makna-simbol-dan-daya&start=20,
Tanggal 04 Januari 2015.
Langganan:
Postingan (Atom)